Selasa, 26 Juni 2012

Menuju Kampung Akhirat

Mudik. Mudik adalah kata yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sebab, hampir setiap tahun, kebanyakan penduduk Indonesia melakukan aktivitas ini, terutama menjelang Hari Raya tiba. Dan untuk itu diperlukan persiapan yang matang, mulai dari persiapan dana, fisik hingga mental.

Artinya, mudik bukan perkara yang mudah, karena saat kita memutuskan untuk mudik dapat dipastikan akan ada berbagai rintangan dan halangan yang menghadang perjalan kita misalnya, ada kemungkinan kita akan berdesak-desakkan hanya demi membeli karcis / tiket untuk perjalanan mudik atau ketika dalam perjalanan tidak menutup kemungkinan jika kita akan terjebak kemacetan panjang yang disebabkan banyaknya pemudik lain yang searah dengan kita. Bahkan tidak sedikit yang harus menanggung resiko kecelakaan yang dapat menyebabkan luka-luka bahkan kematian.

Ket : Macet panjang yang menyengsarakan pemudik.

Mudik merupakan aktivitas yang selalu dilakukan oleh hamba Allah untuk kembali ke kampung halamnnya. Tapi, perlu diketahui bahwa kampung halaman sesungguhnya dan yang menjadi tujuan akhir dari semua makhluk adalah halaman Akhirat. Dunia hanya merupakan tempat persinggahan sementara, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An'am ayat 32 yang berbunyi :

.و ما الحيوة الدنيا الا لعب ولهو وللدار الاخرة خير للذين يتقون افلا تعقلون

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al-An'am : 32) 

Bila perjalanan mudik ke kampung halaman dipersiapkan dengan matang, apalagi pulang ke kampung akhirat, harus lebih matang. Sebab, tidak ada satupun dari umat manusia yang bisa bertahan selamanya di dunia. Karena semua manusia adalah musyafir yang berteduh dibawah rindangnya sebatang pohon yang kemudian akan belalu melanjutkan perjalanan.

Ket : Inilah contoh bahwa manusia tidak akan kekal di dunia.

Lalu, apa yang harus dipersiapkan? Untuk bisa mudik ke halaman akhirat ada beberapa hai yang harus dipersiapkan, dan itu tidak mudah. Faktanya, banyak dari kita yang hingga kini masih lalai dan lengah lantaran terlena dengan gemerlapnya dunia yang fana' ini. Padahal mereka tahu bahwa waktu yabg diberikan untuk beramal ibadah di dunia ini hanya sebentar. Namun, banyak dari kita yang menunda-nunda untuk mencari bekal perjalanan menuju akhirat kelak.
  • Bekal pertama yang diperlukan untuk bisa pulang ke akhirat dengan selamat adalah "Iman". Setiap Muslim hendaknya memiliki iman yang kuat, kokoh dan mengakar dalam hatinya. Sehingga mampu bersabar dalam menerima semua ujian dan cobaan dari Allah SWT. Dan dengan iman kepada Allah itulah yang akan menjadikan hati kita semakin istiqomah dalam menempuh perjalanan hidup yang singkat ini.
  • Yang kedua adalah "Amal Sholeh". Dengan amal sholeh inilah kita akan memperoleh "tiket" yang akan mempermudahkan kita menuju Surga. Allah SWT berfirman :
ان الله يدخل الذين ءامنوا وعملوا الصالحات جنات تجرى من تحتها الانهار ان الله يفعل ما يريد

Sesungguhnya Allah memasukkan orang yang beriman dan mengerjakan amal shloleh ke dalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki. (QS. Al-Hajj : 14)

Tapi, Iman dan Amal Sholeh ini tidak membuat persentase menjadi 100%, karena yang memasukkan kita ke dalam surga bukanlah Iman dan Amal Sholeh, tetapi hanya Allah semata. Tetapi, jangan beranggapan begini, Kalau begitu untuk apa kita beramal sholeh, kalau memang tidak menjadikan kita 100% ahli surga? Tanggapan yang demikian salah besar, karena Iman dan amal sholeh tetap berpengaruh walau tidak 100%, sebagaimana firman Allah yang berbunyi :

.فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره .ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره

Barang siapa yang melakukan kebaikan seberat dzirrahpun, niscaya akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzirrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS.Al-Zalzalah : 7-8)

Wallahu a'lam bishowaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar